TEMPO.CO , Jakarta:PT Garuda Indonesia menyatakan dari sisi infrastruktur, Bandara Halim Perdanakusuma dapat melayani pesawat berbadan kecil maupun pesawat berbadan lebar. "Buktinya untuk penerbangan haji ini, Garuda bisa mengoperasikan pesawat "wide-body" seperti Boeing 747," kata Vice President Corporate Communications Garuda Indonesia, Pujobroto, saat dihubungi Tempo, Minggu, 22 September 2013.
Untuk penerbangan haji tahun ini, Garuda Indonesia menggunakan 12 pesawat berbadan lebar, yang terdiri dari sembilan Airbus A-330, dua Boeing 747-400 dan satu Boeing 777-300. Pesawat Airbus A-330 memiliki kapasitas 375 "Seat". Sementara itu, pesawat Boeing 747-400 dan Boeing 777-300 masing-masing berkapasitas 455 "seat" dan 440 "seat".
Pujobroto menuturkan, sampai sekarang Garuda Indonesia masih menunggu kepastian dari pemerintah mengenai rencana pengoperasian Bandara Halim Perdanakusuma untuk penerbangan komersial berjadwal.
"Oleh karena itu, kami masih menunggu kepastian pemerintah untuk kemudian bisa menetapkan rute dan jenis pesawat yang digunakan," ucapnya.
Kementerian Perhubungan menyatakan setidaknya ada lima maskapai yang sudah mengajukan izin untuk beroperasi di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur. "Garuda Indonesia, Lion Air, AirAsia Indonesia, Mandala Airlines dan Citilink sudah mengajukan permohonan," kata Direktur Jenderal Perhubungan Udara, Herry Bakti.
Namun, Herry melanjutkan, Direktorat Jenderal Perhubungan Udara masih belum merespon pengajuan izin dari maskapai-maskapai tersebut. Ia menuturkan, tidak diperlukan syarat administrasi dari maskapai untuk beroperasi diBandara Halim Perdanakusuma.
"Kami "simple" saja, tidak ada syarat khusus, tinggal ajukan saja," ujarnya. Ia pun mengatakan belum mengetahui rute-rute yang diminati kelima maskapai itu. Penerapan rute-rute tersebut, kata Herry, tergantung maskapai. Ia mengungkapkan, persiapan Bandara Halim Perdanakusuma untuk penerbangan komersil akan dimulai setelah masa angkutan haji.
Juru Bicara Angkasa Pura II, Kristanto, mengatakan Bandara Halim Perdanakusuma kini dapat digunakan untuk penerbangan komersial. Menurut dia, pengalihan ini dilakukan untuk mengurangi kepadatan di Bandara Soekarno Hatta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar