TEMPO.CO, Jakarta -Juru Bicara PT Angkasa Pura I, Handy Heryudhityawan, mengatakan pihaknya siap jika diminta menambah jumlah bandara yang beroperasi 24 jam. Menurut dia, ada beberapa bandara yang harus beroperasi 24 jam karena sudah kelebihan load sementara beberapa bandara lain tidak perlu beroperasi 24 jam.
»Semua ada pertimbangannya. Beberapa bandara memang perlu penambahan jam operasional menjadi 24 jam sementara beberapa bandara lain memang belum perlu karena loadnya tidak padat,” katanya ketika dihubungi Tempo di Jakarta, Ahad, 15 September 2013.
Menurut dia, Angkasa Pura I sebagai operator hanya menjalankan ada atau tidaknya permintaan agar sebuah bandara beroperasi 24 jam. Jika maskapai mengajukan agar bandara tertentu beroperasi 24 jam dan potensi pasarnya besar maka Angkasa Pura I siap untuk memperpanjang waktu operasional bandara.
Tapi, ia menekankan ada beberapa hal penting yang harus disiapkan dalam memperpanjang jam operasional bandara. Pertama, adalah pengelolaan parkir yang juga melibatkan pihak ketiga. Kedua, kesiapan sumber daya manusia juga harus diperhatikan misalnya pada alat transportasi yang mengangkut penumpang dari pesawat saat landing ke bandara.
»Misalnya untuk moda transportasinya, kalau tengah malam ada tidak yang mengangkut penumpang saat landing ke bandara? Hal ini kan juga harus diperhatikan. Membuat sebuah bandara beroperasi 24 jam bukan hanya soal maskapai tapi juga koordinasi kami dengan pihak ketiga. Ini tidak mudah,” katanya.
Mengenai operasional bandara, Handy mengatakan beberapa bandara walaupun sudah ditambah jam operasionalnya menjadi 24 jam tapi tetap over capacity. Ia mencontohkan bandara di Surabaya. Menurut dia, sekarang kapasitas bandara sudah terlalu padat. Kapasitas penumpang pada terminal I dan II masing-masing mencapai 6 juta. »Kenyataanya penumpang mencapai 16 juta, kalaupun sudah 24 jam tetap butuh penambahan landasan,” katanya.
ANANDA TERESIA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar